Tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai
pendidikan dan pengajaran?
Menurut pemahaman saya inti dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan adalah Pendidikan harus memerdekakan kehidupan manusia. Pendidikan tidak boleh dimaknai dengan paksaan.
Karena menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan bertujuan untuk menuntun segala kodrat yang ada agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tigginya. Kodrat yang dimaksud adalah kodrat alam dan kodrat jaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak tinggal, dan kodrat jaman berkaitan dengan perkembangan global dimana anak tersebut menapaki kehidupan.Sedangkan pengajaran
adalah proses pendidikan dalam memberikan ilmu yang berfaedah untuk kecakapan
hidup anak secara lahir dan batin.
Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan
Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Menurut saya pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan kontek Pendidikan
saat ini sangat relevan. Melihat kondisi Indonesia yang terdiri dari berbagai
suku dan suasana masyarakat yang berbeda hendaknya Pendidikan anak didasarkan
dari kodrat alam sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Karena antara
lingkungan pendidikan daerah satu dengan lingkungan Pendidikan di daerah lain
kultur dan budayanya berbeda termasuk dari segi geografis juga berbeda, maka untuk
proses pendidikan yang dilaksanakan juga menyesuaikan dengan lingkungannya.
Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki
kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
Secara pribadi saya belum melaksanakan pemikiran Ki Hajar Dewantara karena
ada target capaian kurikulum diakhir pembelajaran, apalagi mata pelajaran yang
saya ampu adalah matematika. Tolak ukur Pendidikan di Indonesia, terutama saat
akan masuk ke jenjang yang lebih tinggi (terutama untuk bisa masuk sekolah yang
didinginkan anak) masih menggunakan nilai hasil belajar. Dari sini terkadang
didalam pembelajaran belum bisa memerdekakan anak terutama dalam memilih cara
belajar sesuai dengan kodrat anak karena ada target capaian kurikulum dan nilai
yang harus didapat oleh anak. Hanya sesekali saja saya mengajak anak belajar
matematika dengan permainan (sesuai dengan kodrat mereka yang masih senang
bermain).
Terkait dengan kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru,
dengan adanya pelaksanaan kurikulum 2013 ada sedikit kebebasan guru dalam
menjalankan aktivitas, terutama dalam memilih metode pembelajaran dan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar. Namun belum sepenuhnya bisa
dilaksanakan karena guru masih mempunyai target menyelesaikan penyampaian
materi pembelajaran dan nilai untuk modal anak melanjutkan ke jenjang
berikutnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.