Setelah beberapa hari tidak bisa memberikan informasi karena disibukkan dengan tugas-tugas terutama mengurus peserta didik kelas 9, Alhamdulillah hari ini bisa menyempatkan diri untuk menulis lagi.
Ujian
Nasional 2013 sudah ada di depan mata. Seperti yang tertuang di POS UN 2013
bahwa UN kali ini terdapat 20 paket soal, dimana setiap anak dalam satu ruang
jelas tidak akan pernah menerima paket yang sama.
Dengan
20 paket soal siswa tidak perlu resah takut akan kesalahan menulis kode soal
sehingga dapat merugikan siswa itu sendiri. Tahun lalu dengan 5 soal pengawas
dibuat bingung dan bahkan ada pemberian soal ke anak yang tidak sesuai dengan
denah yang ada dalam ruang tersebut, maka untuk tahun ini kesalahan tersebut
dapat dihindari.
Walaupun
sebetulnya tahun lalu kesalahan membagikan soal tidak masalah jika anak
menuliskan kode soal dalam lembar jawab sesuai dengan kode yang ada di lembar
soal yang diterimanya. Namun banyak anak yang was-was akan tidak lulus karena
salah menerima paket soal. Ini dibuktikan dengan puluhan orang yang menghubungi
saya karena kesalahan menerima paket soal.
Untuk
tahun ini sesuai informasi yang kami terima, siswa tidak perlu menuliskan kode
soal pada lembar jawab. Mengapa demikian...? Apakah kunci jawaban semua
sama....? Tentunya tidak seperti itu.
Ujian
Nasional tahun 2013 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun
sebelumnya amplop soal dan amplop lembar jawaban dipisah, maka untuk tahun 2013
ini akan disatukan dalam satu amplop. Setiap paket soal pada lembar terakhir
terdapat lembar jawab sehingga anak tinggal mengisi biodata yang ada di lembar
soal kemudian mengisi biodata pada lembar jawab. Pada lembar soal dan lembar
jawab terdapat BARCODE yang sama sehingga tidak mungkin akan ada perbedaan
antara kode soal dengan kode pada lembar jawab. Dengan demikian secara otomatis
lembar jawab siswa tersebut dalam koreksi oleh komputer akan menggunakan kunci
jawaban yang sama dengan soal yang dia terima.
Dengan
cara tersebut maka kemungkinan kesalahannya sangat kecil. Informasi ini
didapatkan dari beberapa media. Untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan langsung
ke dinas pendidikan setempat.
Salah
satu media yang menginformasikan hal tersebut adalah http://www.jpnn.com/
Berikut
beritanya :
BATAM - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2013 ini akan
mengadopsi sistem barcode. Ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kecurangan
dan kebocoran dalam pelaksanaan UN bulan April dan Mei mendatang
.
Ketua Panitia UN 2013 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Atmadinata menyatakan, setiap peserta UN nantinya akan mendapatkan satu set soal dan lembar jawaban. Baik soal maupun lembar jawaban itu akan memiliki kode barcode yang sama
Ketua Panitia UN 2013 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Atmadinata menyatakan, setiap peserta UN nantinya akan mendapatkan satu set soal dan lembar jawaban. Baik soal maupun lembar jawaban itu akan memiliki kode barcode yang sama
.
Kemungkinan tertukar untuk soal dan lembar jawaban itu sangat kecil. Pasalnya, antara soal dan lembar jawaban sudah disusun layaknya sebuah tiket angkutan umum, seperti pada bus atau kereta api.
Kemungkinan tertukar untuk soal dan lembar jawaban itu sangat kecil. Pasalnya, antara soal dan lembar jawaban sudah disusun layaknya sebuah tiket angkutan umum, seperti pada bus atau kereta api.
Para siswa harus menerima paket tersebut secara utuh. Mereka tak lagi harus menulis kode soal pada lembar jawaban, seperti pada UN tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gantinya, mereka harus mengisi identitas diri pada soal dan lembar jawaban
“Jadi setelah siswa itu mengisi identitas diri di soal, mereka bisa memisahkan soal dan lembar jawaban dengan cara disobek. Baru kemudian mengisi identitas diri di lembar jawaban,” kata Atmadinata saat ditemui di gedung Wali Kota Batam seperti yang dilansir Batam Pos (JPNN Group), Selasa (12/3). (ceu)
9 komentar:
Kalau mau mlihat indonesia ini sukses trhindar dari kemiskinan mending ujianya di hapuskan saja, biarlah gru yg menentukan kelulusanya karna dialah yg tau mna siswa-siswinya yg baik dan pintar. krna aku lihat kebanyakan siswa-siswi yg nakal lulus dan lihat apa jadinya dia jdi koruptor
WAsSALAM
tidak semua anak nakal saat sekolah belum tentu ketika bekerja jadi koruptor. Bahkan banyak anak nakal ketika sekolah, setelah bekerja justru malah disiplin dan ikuti aturan yang ada.
Menurut pandangan saya UN jangan sampai dihapus, tetapi kelulusan diserahkan ke sekolah bukan ditentikan oleh hasil UN.
Siswa jd anak yg curang, suka nyontek karena UN jd standar kelulusan. UN silakan jalan terus, tapi kelulusan biarlah guru dan sekolah yang bersangkutan yang menentukan. itu baru adil.
setuju
yang penting happy ajalah
Pak
Tlng kirim kn soal" uan k email sy pak
Tlng y pak
Secepat mungkin
Trimah ksih
@prisillajaah: alamatnya mana...?
Krim juga pak, latihan soal IPA,B.indonesia dan B.inggris dong y pak ke
e-mail ayibagus28@gmail.com
klo bisa secepatnya ya pak, dlm bntuk pdf aj y pak biar kecil kapasitasnya, klo bisa secpatnya y pak, nih no hp sya 087715723239 klo sudah bapak kirim tlong sms k no itu ya, smblumnya maksih dlu y pak.
NIMBRUNG DIKIT..... SOAL UN SEBENARNYA MASING2 DAERAH BEDA DAN SEMESTINYA DAERAH ITU SENDIRI YG HARUS MAMPU MENGUKUR KEMAMPUAN ANAK2 DIDIK DI DAERAH ITU...HINGGA KEDEPAN DAERAH BISA MENERAPKAN UN TERSEBUT...KARNA INDONESIA NEGARA KEPULAUAN MAKA UN HARUS ADA TAHAPAN TIAP TAHUNNYA DI MASING2 DAERAH... KALAU MEMANG DALAM DAERAH ITU ADA SEKOLAH YG MAMPU UTK IKUT UN...YAAA BISA AJA....TAPI YG JELAS HARUS ADA TARGET PERTAHUNNYA...ngono2 kok repot pot pot...
Posting Komentar
Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.