Perubahan kurikulum di Indonesia sudah menjadi hal yang biasa. Tiap 5 tahun sekali pasti ada yang berubah, sehingga kadang orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan terutama yang langsung terjun di lapangan (Guru) dibuat bingung dengan munculnya kurikulum yang baru.
Selama ini proses pendidikan di Indonesia sering berubah-ubah kurikulumnya. Bukan sistem pelaksanaannya yang diperbarui tetapi lebih cenderung merubah kurikulumnya. Hal ini kadang mengakibatkan proses belajar mengajar tidak sesuai dengan yang diharapkan. Satu sisi kurikulum sedang dalam taraf berjalan dan bahakan ada yang baru akan dilaksanakan, di sisi yang lain sudah mulai diubah lagi. Sehingga pelaku pendidikan terutama guru kadang kebingungan harus menyesuaikan lagi dengan yang baru.
Munculnya kurikulum baru yang akan berlaku pada tahun pelajaran 2013/2014 lebih ironis lagi, dimana meurut isu yang beredar yang dikutip dari berita di http://jpnn.com pada tanggal 27 September 2012 bahwa pada jenjang Sekolah Dasar (SD) pelajaran IPA dan IPS akan dihapus. Yang ada di SD hanya Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Matematika Dasar saja.
Berikut berita yang ada di halaman http://www.jpnn.com/ :
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (27/9).
Ia mengatakan, dari hasil diskusi yang berkembang di kementerian maka pelajaran di sekolah tingkat dasar akan lebih ditekankan kepada bagaimana membentuk anak yang disiplin, jujur dan bersih.
Perubahan ini, kata Khairil, terkait dengan revisi kurikulum pendidikan nasional yang sudah tidak mengikuti perkembangan zaman. Penghapusan kedua mata pelajaran ini juga sebagai akibat pengurangan jam belajar.
Mata pelajaran yang nantinya diberikan kepada siswa SD adalah Pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Pancasila, Bahasa Indonesia dan Matematika dasar saja. Penyederhanaan mata pelajaran ini tetap disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD).
"Jadi misalkan penilaian di pelajaran Agama. Tidak hanya praktek shalat saja yang dinilai namun dinilai juga apakah dia suka menjahili teman atau apakah dia suka mencuri," jelas Khairil. (abu/jpnn)
Jika hal ini memang benar, berarti tugas dari guru IPA dan IPS di Sekolah Menengah Pertama (SMP) pasti lebih berat, karena harus mengenalkan hal-hal yang baru bagi siswanya.
Semoga perubahan kurikulum tidak menjadikan guru semakin bingung dalam melaksanakan tugasnya. Dan demoga dengan perubahan kurikulum akan membuat kualitas pendidikan di Indonesia semakin maju.
7 komentar:
Wahh..wah... Itulah indonesian kurikulum yg lama blm selesai dipraktekan sdh mau muncul kurikulum baru...
Begitulah Indonesia, kebijakan selalu berubah-ubah sesuai kondisi pemerintah. Semoga semua guru dapat menyesuaikannya.
Tp kan kasian anak SD hrs bljr tnp mapel IPA n IPS, kaan kasian tdk bs mengenal alam. :(
rencananya IPA dan IPS digabung menjadi Ilmu Pengetahuan Umum, dimana pelajaran tersebut lebih menekankan pada pengenalan lingkungan bukan pemberian materi saja seperti yang terjadi selama ini.
tapi kan osn harus ttp ada ,,,,
SAUDARA MENTRI KALAU GAGAL APA JAMINAN ANDA BUAT BANGSA INDONESIA?? PENDIDIKAN KOG BUAT COBA-COBA. ANAK2 PILAR BANGSA. APAKAH SDM ANDA SIAP LATIH GURU SEBELUM KURIKULUM 2013 DILAKSANAKAN?? HARUSNYA UDAH DARI KEMARIN DILATIH GURUNYA..KESANNYA BURU-BURU ASAL ANGGARAN TURUN MUMPUNG MASIH JADI MENTERI KHAN??? AWAS KORUPSI MENJELANG 2014!!! BERAPA KALI BANGSA INI DIRAMPOK EKSEKUTIF..LEGISLATIF..YUDIKATIF..SEMUA BISA DIBELI. MANALAGI UTANG NEGARA MENINGKAT, BUAT KEBIJAKAN YANG BIJAK. IPA IPS PENTING. ANAKKU DENGAN SENANG HATI BELAJAR IPA, IPS. KAYANYA PERCUMA. PAK MENTRI DAN WAMENNYA TULI REALISTIS PAKK. PRESIDEN JANGAN NGURUS PARTAINYA YANG KORUP MELULU
Beginilah pendidikan dinegara kita, kita selaku pendidik kalau mau maju harus selalu siap melaksanakan perubahan ini, walau kurikulum yang lama belum sempurna kita laksanakan sekarang sudah ganti dengan kurikulum yang baru, harapannya semoga kurikulum pendidikan dinegara kita tidak terus menerus LATAH....ganti PIMPINAN ganti KURIKULUM
Posting Komentar
Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.