Sore hari habis maghrib bersama-sama teman mulai membongkar sepeda motor, maklum kalau siang hari harus urus anak-anak calon pemimpin bangsa. Saat mulai bongkar tiba-tiba datang kurir dari sebuah jasa pengiriman barang yang mengantarkan bingkisan. Setelah saya baca pengirimnya ternyata dari SOTOJI. Ada rasa penasaran seperti apa SOTOJI ini. Jangankan makan, melihat kemasannya saja belum pernah.
Rasa penasaran saya ternyata tidak sendirian, teman saya juga ingin tahu seperti apa SOTOJI. Setelah saya buka ternyata berisi 3 bungkus. Tanpa berlama-lama saya menyuruh istri untuk membuatkan 1 saja dulu.
Setelah selesai memasaknya (kira-kira 5 menit), pembongkaran sepeda motor dihentikan untuk menyantap SOTOJI bersama-sama. Begitu melihat pertama kali, temanku berkomentar “wah ono daginge barang...!” maksudnya: “kok ada dagingnya segala...!”. Saya hanya menjawab: mbok diwaca dhisik, kuwi jamur tiram (coba baca dulu, itu jamur tiram).
Saat temanku mencicipi pertama kali langsung berkomentar yang kurang lebih artinya “baru pertama kali aku merasakan bihun dicampur dengan jamur tiram dengan rasa soto, ternyata enak ya...”. Karena kebetulan kami bertiga, maka satu bungkus tadi dijadikan sebagai sayur untuk makan bersama.
Selesai makan langsung dilanjutkan bongkar-bongkar kembali. Dan yang mengejutkan ketika selesai memperbaiki sepeda motor, saat mau pulang teman saya meminta 1 bungkus untuk dibawa pulang. Katanya mau ditunjukkan ke istrinyya agar dibelikan sendiri. Saya hanya berkomentar: “ini produk baru, mungkin belum sampai di daerah sini (Ambarawa)”.
Saya sendiri merasakan sangat beda dengan mie instan yang pernah saya rasakan selama ini, walaupun ada mie instan yang rasa soto, tetapi SOTOJI ini mungkin salah satu terobosan baru yang memadukan bihun dengan jamur tiram. Selain bisa langsung dimakan seperti mie instan lainnya, SOTOJI ini juga bisa digunakan sebagai sayur saat makan nasi. Untuk saya pribadi SOTOJI lebih cenderung sangat cocok jika digunakan sebagai sayur saat makan nasi.
SOTOJI selain rasanya yang khas akan rasa soto mie, juga sangat bergizi dengan tambahan jamur tiram. Kita semua tahu bahwa jamur tiram adalah sumber gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Tabel komposisi dan Kandungan Nutrisi Jamur Tiram per 100 gram (diambil dari indojamur.com)
Zat Gizi | Kandungan |
Kalori (energi) Protein Karbohidrat Lemak Tianin Riboflavin Niasin Ca (kalsium) K (kalium) P (posfor) Na (natrium) Fe (zat besi) Serat | 367 kal 10,5 - 30,4 % 56,6 % 1,7 - 2,2 % 0,2 mg 4,7 - 4,9 mg 77,2 mg 314 mg 3,793 mg 717 mg 837 mg 3,4 -18,2 mg 7,5 - 87 % |
Kandungan serat yaitu Lignoselulosa sangat baik untuk pencernaan. USDA (United Stated Drugs and Administration yang melakukan penelitian terhadap tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum hingga 40% dibandingkan dengan tikus yag tidak diberi pakan yang mengandung jamur tiram.
Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram dapat meurunkan kadar kolesterol pada penderida hiperkolesterol.
Dengan demikian mengkonsumsi SOTOJI tidak hanya lezat untuk dinikmati, akan tetapi kita juga mendapatkan nilai gizi yang bermanfaat bagi kesehatan, terutama didapat dari jamur tiramnya.
Ini adalah temuan terbaru, memadukan mie instan dengan jamur tiram yang sangat bergizi dan dibutuhkan oleh tubuh. SOTOJI sangat cocok bagi mereka yang sibuk dan tidak ada waktu untuk masak. SOTOJI tidak hanya cepat dalam penyajiannya, tetapi juga mengandung nilai gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Semoga tulisan ini bisa dijadikan pembaca sebagai referensi dalam memilih makanan cepat saji. Semoga SOTOJI segera dipasarkan di seluruh Indonesia termasuk termasuk di Ambarawa.
Semoga bermanfaat
2 komentar:
terima kasih juga telah mampir kesini.
langsung menuju TKP
Wah jadi mau coba rasa SOTOJI nih. Enak kah?
Kemasan Makanan
Posting Komentar
Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.