Dikalangan masyarakat Indonesia jika sudah memasuki Idul fitri atau sering disebut Lebaran (Jawa: Akhir suatu moment besar), ketika saling bertemu sering mengucapkan minal ‘aidin wal faizin kemudian disambung dengan mohon maaf lahir batin. Dari kalimaat itu sering diartikan bahwa Minal ‘Aidin wal Faizin identik dengan mohon maaf lahir dan batin.
Apakah benar hal itu ?
Pada saat hari Idul Fitri biasanya para Sahabat Rasulullah biasa mengucapkan kalimat Taqobalallaahu minnaa wa minkum di antara mereka yang artinya “semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”. Para sahabat juga biasa menambahkan: shiyamana wa shiyamakum, yang artinya “semoga juga puasaku dan kalian diterima”. Inilah kata-kata yang sering diucapkan para Sahabat Rasulullah.
Bagaimana dengan kalimat minal ‘aidin wal faizin ? Dari beberapa riwayat dan buku referensi yang saya baca, tidak ditemukan bahwa kalimat tersebut diucapkan Sahabat Rasulullah (saya belum menemukan, jika ada dasar yang lebih kuat mohon saya dibetulkan).
Jika kita cermati atau kita artikan satu persatu sebagai berikut:
- min dalam minal menunjukkan bagian dari sesuatu
- ‘Id itu artinya kembali, maksudnya sesuatu yang berulang kembali, dalam hal ini perayaan yang datang setiap tahun. Atau kembali fitrah (suci)
- ‘aidin yaitu orangnya atau pelakunya (orang-orang yang kembali)
- Faizin berasal dari kata fawz yang berarti kemenangan ( faizin adalah orang-orang yang menang)
Jadi minal ‘aidin wal faizin artinya semoga kita termasuk golongan yang kembali (maksudnya kembali pada fitrah) dan semoga kita termasuk golongan yang meraih kemenangan (kemenangan melawan hawa nafsu dll saat Puasa Ramadhan)
Dari uaraian di atas jelaslah bahwa Minal 'Aidin Wal Faizin sangat berbeda arti dengan Mohon Maaf Lahir dan Batin. Kalimat Minal 'Aidin Wal Faizin, jika kita lihat maksud kalimatnya berarti hanya berhak diucapkan bagi orang-orang yang betul-betul menjalankan puasa Ramadhan.
Mohon maaf jika saya mengartikannya keliru, karena ini hanya menurut saya secara pribadi dan saya menghimpun dari berbagai sumber. Kepada para pembaca yang lebih paham, mohon untuk kasih pencerahan kepada saya. Terima kasih
Semoga Bermanfaat.
Referensi : Buku “Lentera Hati” oleh Quraish Shihab
2 komentar:
Selamat berlomba...semoga sukses....salam kenal..hadisetyo.co.cc
Terima kasih motivasinya. Salam kenal kembali.
Posting Komentar
Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.