Dalam mengidentifikasi suatu korban baik kecelakaan atau bencana alam tidak lepas dari sidik jari. Karena irama atau lengkungan-lengkungan sidik jari antara orang yang satu dengan lainnya selalu berbeda.
Keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad 19, yang akhirnya digunakan sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya. Bukan hanya dalam satu negara, tetapi untuk identitas internasional.
Terlepas dari itu semua ternyata dalam Al-Qur’an yang telah diturunkan 1431 tahun yang lalu sudah dijelaskan bahwa jari-jemari setiap orang berbeda bahkan dalam sebuah ayat dijelaskan walaupun tulang belulang bercampur satu dengan yang lainnya tetapi tetap dapat dibedakan jari-jarinya.
Perhatikan arti dari surat Al-Qiyaamah ayat 3 dan 4
"Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
(QS.Al-Qiyaamah 75-3)
Bukan demikian, Sebenarnya kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.
(QS.Al-Qiyaamah 75-4)
Inilah kembali satu bukti bahwa Al-Qur’an benar-benar firman ALLAH SWT yang diturunkan kepada Rosulullah untuk kemajuan umat manusia dan relevan terhadap perkembangan jaman. Dan inilah bukti bahwa sebetulnya semua penemuan tentang apa yang ada di alam semesta ini bersumber dari Al-Qur’an sebagai kitab suci wahyu Allah SWT kitab penyempurna wahyu-wahyu sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Jika tidak mempunyai account,
pada comment as silahkan pilih Anonymous
Mohon dengan bahasa yang sopan.
Terima Kasih.